About Japan
Jepang adalah Negara kepulauan. Pulau-pulau utama adalah Hokkaido , Honshu, dan Kyushu . Disamping pulau-pulau ni, masih banyak pulau-pulau kecil.
Luas kepulauan Jepang kira-kira 370.000 km². Luas ini sama dengan 1/9 luas India . 1/25 luas Amerika Serikat dan 1/60 dari luas Uni Soviet. Akan tetapi penduduk Jepang sangat banyak, kira-kira 100.000.000 orang. Jumlah kepulauan penduduknya kira –kira 280 orang setiap 1 km².
Secara keseluruhan Jepang mempunyai banyak gunung. Gunung berapipun ada banyak, walaupun sedikit dataran rendah. Sungai yang panjang tidak banyak dijumpai di Negara Matahari Terbit tersebut
Di Jepang banyak terdapat agama, diantaranya Buddha, Shinto, dan agama Kristen. Menurut suatu penelitian, jumlah pemeluk agama sekitar 2,7 kali jumlah keseluruhan penduduknya, hal ini karena di Jepang seseorang biasa memeluk lebih dari dua agama. Keadaan inilah yg menunjukkan cirri2 khusus agama di Jepang.
Kebanyakan orang Jepang secara reesmi memeluk agama Budha, tetapi kebanyakan rumah tangga memuja altar Shinto disamping patung Budha dan merupakan kebiasaan bagi orang Jepang untuk pergi ke kuil Budha maupun kuil Shinto. Keadaan ini telah berlangsung secara alamiah sejak agama Budha masuk ke Jepang.
Bahasa dan Huruf Jepang
Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yg ada di dunia. Ada bebrrapa keunikan dlm bahasa Jepang yg tdk terdapat dlm bahasa lain. Misalnya penggunaan kata yg slalu berakhiran huruf vocal dan satu2nya konsonan yg bisa dijadikan sbg akhiran hanya huruf N.
Huruf-huruf yang digunakan ji Negara Jepang

Huruf ni berasal dari China yg pengucapannya disesuaikan dengan bahasa Jepang, karenanya ada 2 cara bacanya yaitu Onyomi dan Kunyomi. Satu kanji melambangkan satu kata, menunjukan arti dan bunyinya.

- Huruf ini di pergunakan untuk menulis kata2 Jepang asli dan terdiri dari 5 huruf vocal dan selebihnya adalah konsonan atau persekutuan mewakili sebuah mora (satuan bunyi bahasa Jepang).

Huruf ini dipergunakan untuk penulisan kata2 asing yg diserap menjadi bahasa Jepang. Jumlah huruf Katakana sama dengan jumlah huruf yg terdapat pada Hiragana.

Huruf ini banyak digunakan di Negara Jepang, huruf Romaji atau huruf latin biasanya di pergunakan pada papan reklame atau penunjuk jalan yg di peruntukan bagi orang asing^^.
Huruf N akan mengalami perubahan pengucapan ketika :

Contoh : antei, undo, onna.

Contoh : bunmei, shanpo, shinbun.

Contoh : sankai, kangaeru.
Kaidah bahasa dan penulisan huruf Jepang
Urutan kata atau pada kalimat dalam bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia atau bahasa lainnya. Dalam bahasa Jepang predikat selalu terletak pada akhir kalimat atau SKOP, hal ini berbeda dgn bahasa Indonesia yaitu SPOK.
Kata benda, kata sifat dan kata kerja dlm bahasa Jepang berfungsi sbg Predikat, predikat dpt menunjukan positif ataupun negative.
Festival di Jepang merupakan acara tradisional yang berhubungan dengan perayaan tertentu. Beberapa festival mempunyai asal-usul dari festival yang juga awalnya ada di China tetapi telah mengalami perubahan dramatis dengan tradisi lokal.
Beberapa malahan benar-benar berbeda yang tidak memiliki kemiripan dengan festival “aslinya” walaupun memiliki nama dan waktu yang sama. Terdapat pula beberapa festival lokal (seperti Tobata Gion) yang bahkan tidak diketahui di luar prefektur lain.
Masyarakat Jepang pada umumnya tidak merayakan Tahun Baru China~karena telah tergantikan oleh Tahun Baru Barat pada akhir abad 19~, tetapi warga China yang bertempat tinggal di Jepang masih merayakannya. Di Yokohama, terdapat pecinan terbesar di Jepang, dimana turis dari segala penjuru di Jepang datang untuk menikmati perayaan tersebut. Hal ini juga mirip dengan festival lampion di pecinan Nagasaki.
Festival biasanya terdiri dari satu atau dua acara utama, dengan stan-stan makanan, pertunjukan, permainan untuk membuat pengunjung tetap betah dan terhibur.
Matsuri
Matsuri berarti festival atau hari raya. Di Jepang, festival biasanya disponsori oleh kuil ataupun diadakan bukan yang bersifat kepercayaan. Biasanya setiap daerah memiliki setidaknya satu matsuri di akhir musim panas atau awal musim gugur, kadang berhubungan dengan panen.
Kita dapat menemukan stan-stan di sekitar matsuri yang menjual souvenir atau makanan seperti takoyaki, atau yang menyediakan permainan seperti menangkap ikan koki. Selain itu ada juga kontes karaoke, pertandingan sumo, dan hiburan-hiburan lain yang tersedia.
Berikut ini beberapa festival yang terkenal di Jepang
Festival Nasional
- Seijin Shiki (Senin kedua di bulan Januari)
Coming of Age Day - Hinamatsuri (3 Maret)
Festival boneka ini mempunyai nama lain seperti Sangatsu Sekku (Festival Bulan 3), Momo Sekku (Festival Persik), Joshi no Sekku (Festival Gadis). Dikenal sebagai Festival Persik karena persik bersemi di awal musim semi dan disimbolkan sebagai keberanian dan kecantikan feminin.Anak hina ningyo (boneka hina, sederet boneka yang mewakili kaisar, permaisuri, pelayan, dan musisi yang memakai pakaian kuno) dan sekeluarga merayakan dengan makanan spesial Hishimochi dan Shirozake. perempuan memakai kimono terbaik mereka dan mengunjungi rumah temannya. Di rumah-rumah di tempatkan panggung berisi - Hanami (akhir bulan Maret hingga awal April)
Berbagai festival bunga diadakan oleh kuil Shinto selama bulan April. Darmawisata dan piknik dilakukan untuk menikmati bunga, terutama bunga Sakura. Di beberapa tempat, menikmati bunga diadakan berdasarkan hari-hari tertentu yang tetap. Even ini yang paling populer selama musim semi.
selama bulan April - Tanabata (7 Juli)
Disebut juga festival bintang. Aslinya berasal dari legenda China yang menceritakan dua bintang penenun (Vega) dan pengembala domba (Altair) dimana mereka berdua pasangan kekasih yang hanya dapat bertemu sekali dalam setahun pada malam ke-7 bulan ke-7 dimana tidak ada hujan dan banjir di Milky Way pada hari itu. Dinamakan Tanabata setelah gadis penenun dari legenda Jepang dipercayai dialah yang membuat baju untuk dewa-dewa. Warga Jepang biasanya menuliskan permohonan dan harapan asmara di selembar kertas berwarna dan menggantungkannya di ranting bambu bersamaan dengan ornamen-ornamen kecil. - Shichi-Go-San: festival untuk anak-anak berusia 3, 5, 7 tahun (15 November)
Anak laki-laki berusia lima tahun atau tujuh tahun serta anak perempuan berusia tiga tahun dibawa ke kuil setempat untuk berdoa demi keselamatan dan hidup yang sehat. Festival ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa anak-anak pada usia tertentu bisa mendapat kesialan sehingga diperlukan perlindungan. Anak-anak biasanya mengenakan pakaian tradisional untuk acaranya dan setelah mengunjungi kuil banyak orang membeli chitose-ame (permen seribu tahun) yang dijual di kuil. - O-misoka (31 December)
Masyarakat Jepang membersihkan rumah (Osoji) untuk menyambut tahun baru dan untuk menghilangkan pengaruh tidak baik. Banyak warga yang mengunjungi kuil Buddha untuk mendengarkan bel berbunyi sebanyak 108 kali ketika malam hari (joya no kane). Hal ini dilakukan untuk mengumumkan bahwa tahun lama telah dilewati dan tahun yang baru telah datang. Alasan kenapa dibunyikan 108 kali adalah karena penganut Buddha percaya manusia digoda 108 macam hasrat dan nafsu duniawi (bonno). Dengan tiap kali bunyi, satu hasrat dihilangkan. Menjadi adat juga bahwa memakan toshikoshi koba (mie melewati tahun) diharapkan bahwa seluruh keluarga mendapat keberuntungan layaknya sepanjang mie yang panjang. - Oshogatsu (1-3 Januari, walaupun perayaan juga dilakukan selama bulan Januari)
Tahun Baru adalah even tahunan yang paling penting dan terperinci di Jepang. Sebelum Tahun Baru, rumah dibersihkan, hutang-hutang dibayarkan, dan osechi (makanan yang di baki untuk Tahun Baru) disiapkan ~atau dibeli. Osechi adalah makanan tradisional yang dipilih karena warna keberuntungan, bentuk, atau nama yang menarik dengan harapan untuk mendapatkan keberuntungan dalam berbagai segi kehidupan selama tahun yang baru. Rumah didekorasi dan hari libur dirayakan dengan berkumpulnya keluarga, mengunjungi kuil, dan menghubungi sanak famili dan sahabat. Hari pertama dari tahun (ganjitsu) biasanya
dilewatkan bersama keluarga. - Setsubun
Memasuki tiap musim (musim semi,musim panas,musim gugur,musim dingin) - Ennichi
Pekan raya kuil (hari raya yang berkaitan dengan Kami dan/atau Buddha)
Jika kita berbicara tentang bunga sakura, pasti kita akan mengidentikannya dengan Negara Jepang.
Faktanya memang Jepang adalah negara dengan varian bunga sakura paling banyak yaitu sekitar 200 lebih, meski demikian bunga ini tak hanya hidup dan berkembang di jepang, tapi juga di Korea, China, Canada, dan Jerman.
Di Jepang sendiri, bunga sakura merupakan simbol yang dikaitkan dengan perempuan, kehidupan dan kematian. Tentu saja dengan berbagai alasan.
Dalam bahasa Jepang, sakura berasal dari kata "saku" dan "ra". Saku yang berarti mekar. Sedangkan "ra" dalam bahasa Jepang menunjukan kata jamak. Sedangkan dalam bahasa inggris, sakura dikenal dengan nama cherry blossoms. Kalau dalam bahasa ilmiahnya sendiri, Sakura dikenal dengan nama Prunus Jamasakura.
Pohon sakura tidak hanya menghasilkan bunga yang indah, tapi juga berbuah. Buah dari pohon sakura adalah ceri yang oleh orang Jepang dikenal dengan nama sakuranbo.
Tapi buah ini tidak dapat dikonsumsi sama sekali karena rasanya yang pahit. Tapi tak mengurangi nilai dari buahnya sendiri, di Jepang buah ceri digunakan sebagai hadiah pada waktu-waktu tertentu.
Bunga Sakura sendiri memiliki jenis yang beragam. Tercatat ada ratusan jenis Bunga Sakura yang hidup di Negara Jepang. Jenis bunga Sakura yang paling terkenal adalah Prunus Yedoensis dengan bunga berwarna merah muda dan putih, Sakura Hutan yang juga berwarna merah muda dan putih, sedangkan Yaezakura berwarna putih atau ungu kemerahan.
Di kebanyakan kota di Jepang, bunga sakura mekar dan menunjukan keindahannya pada akhir bulan Maret atau di awal bulan April. Mekarnya bunga ini juga menunjukan sebuah awal musim.
Ini merupakan musim bunga terindah di Jepang dan banyak di manfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Walau demikian, musim yang banyak di tunggu-tunggu ini hanya berlangsung dalam kurun waktu sepekan saja.
Bagi kita yang ingin menyaksikan secara langsung keindahan bunga sakura, kita tidak perlu datang jauh-jauh ke Jepang. Di Indonesia, tepatnya di kebun raya Cibodas, Cipanas, Cianjur tumbuh bunga sakura.
Konon kabarnya bunga sakura yang ada disana ditanam pada tahun 1953 dan masih tumbuh sampai sekarang. Namun berbeda dengan di Negara asalnya, bunga sakura yang tumbuh disini mekar dan menampilkan keindahannya pada sekitar bulan Januari dan Februari.
Makanan Khas Jepang
Secara umum, kuliner Negeri Samurai ini dapat dikategorikan menjadi empat golongan, yaitu Nabemono (makanan yang berkuah), Yakimono (makanan yang dibakar/dipanggang ), Nimono (makanan yang dikukus/direbus), Nerimono (makanan yang digoreng).
- Nabemono (makanan berkuah)
Penyajiannya biasanya menggunakan steamboat yang sudah berisi kuah kaldu ikan dengan nampan yang berisi variasi sayuran dan daging ikan segar disertai nori atau rumput laut. Anda tinggal mencelupkan sayuran satu per satu ketika akan makan.
- Yakimono (makanan yang dibakar/panggang)
- Nimono (makanan yang dikukus)
- Nerimono (makanan yang digoreng)
Selain itu, masih ada namamono (makanan mentah), yaitu makanan yang terbuat dari daging ikan mentah seperti sashimi, shushi. Jepang juga mengenal banyak jenis mie seperti, udon, soba, dan ramen.
(more...)